Anak cerdas menjadi keinginan semua orang baik
orangtua, guru dan masyarakat pada umumnya. Sebenarnya cerdas seperti apakah
yang kehendaki mereka? Tentu belum kami survey satu persatu untuk diambil
benang merahnya. Yang pasti deskripsi cerdas tentu ada persamaan dan ada
perbedaan dari mereka. Sebagaimana kami pernah survey deskripsi dari “GURU
PEJUANG” memiliki persamaan dan perbedaan juga. Ya tentu wajar semua responden
sangat dipengaruhi berbagai aspek yang dari pengalaman hidupnya. Tetap saja
cerdas harus ada deskripsi yang jelas yang menjadi pijakan sekolah. Disinilah
kami ingin mencoba berbagi dan berasumsi semoga menjadi inspirasi bagi para
guru yang membaca tulisan ini.
Guru memberi soal ulangan sebanyak 50 butir
pertanyaan. Ada anak yang mampu menjawab soal benar sebanyak 48 butir soal,
berarti ia anak pintar. Pada kesempatan lain ia mampu menjawab soal benar 40
dari 40 butir soal, berarti sangat pintar. Ia juga sering mendapat nilai
seratus berarti ia anak cerdas. Jadi anak cerdas adalah anak yang pandai
menjawab soal dengan benar, sering mendapat nilai 100.
Guru sering memotivasi anak-anak untuk mandiri
dan selalu berbuat baik pada orang lain. Ada anak yang dalam kesehariannya
kelihatan tidak pernah jajan. Sering dijadikan kalah-kalahan dalam urusan mengerjakan sesuatu-pekerjaan diserahkan
padanya. Kayak babu saja! Mungkin demikian kalau orang lain melihat.
Tapi anehnya ketika ia ditanya mengapa kamu mau disuruh-suruh temanmu kayak
pembantu saja? Iya malah menjawab “apakah salah kalau berbuat baik pada orang
lain? Banyak teman-temannya iba padanya karena tidak pernah jajan. Bukan karena
ia anak yatim piatu yang pernah hidup di panti asuhan. Seperti perkiraan banyak
orang. Bukan. Jajan yang diberikan teman-teman ia tolak dengan menjawab
janganlah iba kepadaku karena tidak jajan. Tapi aku lebih mementingkan
kebutuhan sekolah dari pada jajan! Duenk?
Ada seorang tamu yang datang ke rumah seorang
anak SD, lalu ia bertanya kepadanya bahwa apakah anak SD tersebut dapat
menjelaskan tentang sebuah pulau terpencil dan terluar yang ada di Indonesia.
Yang dinamai Pulau Rote? Iya menjawab tidak tahu. Namun, tunggu sebentar katanya! Lalu dia masuk kamar
mencari informasi di PC yang sudah tersambung dengan internet. Kemudian ia
keluar dan menjelaskan pertanyaan yang ditanyakan kepadanya dengan jelas dan
tepat.
Dari contoh-contoh diatas anak cerdas dapat
dipilih deskripsi yang mana yang dimaksudkannya. Yang penting setelah
ditetapkan diperjuangkan untuk dilahirkan anak-anak cerdas seperti yang diinginkannya. Berikut beberapa ciri khas yang
dapat dikategorikan “cerdas”:
- Mampu menjawab pertanyaan dengan tepat.
- Mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
- Mau bekerja keras melipatgandakan kemampuan.
- Memiliki keterampilan dan kemampuan beradaptasi(pembelajar).
- Memiliki karakter dan kepribadian yang baik.
Kelima ciri khas di atas semoga menjadi
semangat para guru untuk melahirkan anak-anak cerdas. Cerdas akal dan cerdas hati untuk ditampilkan dalam kehidupan
sehari-hari. Jadi generasi yang demikianlah yang menjadi didikan guru hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar