Momen. Begitulah salah satu kata
kunci melakukan perubahan. Tahun baru Hijriyah 1437 telah lewat namun ada kesan
mendalam bagi kami untuk dibagikan kepada pembaca yang budiman. Merupakan cara dan kebiasaan baru STKIP Al Hikmah bahkan
sekolah , mengangkat tema peringatan Tahun Baru dengan Tapak Tilas. Berjalan kaki
sejauh lebih dari 10 km para mahasiswa
berjalan per kabilah yang terdiri dari 5 atau 6 orang. Rute yang dilalui mulai jalan
Ketintang menuju RSI Surabaya. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke jalan
Ngagel menuju Gubeng melewati depan stasiun. Rute ini dipilih sebagai jalan yang lebih dekat menuju
masjid Cheng Ho di jalan Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya. Rasa
penat terlihat diwajah-wajah mahasiswa yang datang secara bertahap di masjid
untuk tunaikan sholat dhuha. Namun, sebelum sholat air minum yang menemani selama perjalanan
langsung diteguk. Ya tentu baca
bismililah dahulu, meskipun haus sekali!
Glegek glegek glegek… clesss . Siap ambil wudlu dan sholat. Perjalanan
berikutnya menanti yaitu putar balik menuju masjid Al Falah di jalan Raya Darmo
untuk mendengarkan kajian dengan tema Terapi
Qur’an untuk Mental dan Spiritual.
Perjalanan berlanjut usai
menjalankan sholat Dhuhur secara berjamaah menuju ITS dengan bis sekolah. Acara
di kampus ITS –maksudnya masjid Manarul ‘Ilmi- adalah diskusi dengan pengurus
JMMI. Kegiatan ini berlangsung hingga adzan sholat Ashr dikumandangkan. Sebagai
pelepas penat dibadan dan mata yang tiap hari memelototi buku dan laptop untuk menguasai
materi dan menyelesaikan tugas. Kurang lebih 1 jam para mahasiswa diajak ke
Hightech Mall Surabaya. Sebagai masjid yang terakhir dikunjungi adalah Masid Ampel Surabaya. Mahasiswa STKIP
Al Hikmah dan ustadz pembimbingnya berada di Masjid Ampel jelang sholat Maghrib
hingga sholat Isya’. Di masjid peninggalan Sunan Ampel ini mahasiswa
berkesempatan menjalankan sholat Maghrib dan Isya’ secara berjama’ah dengan
ratusan jama’ah lain yang berdatangan silih berganti dari berbagai daerah.
Padat. Bukan hanya dalam masjid saja tapi mulai jalan masuk hingga halaman
masjid penuh sesak oleh para peziarah.
Sebagai puncak acara berkunjung
ke rumah ketua Pembina YLPI Al Hikmah ustadz Abdul Kadir Baraja. Sebanyak 55
orang mahasiswa memadati ruang tamu yang
sudah disiapkan masakan gule dan roti maryam masakan khas ala Timur
Tengah.
Rupanya ustadz Kadir sudah paham
kalau para tamunya sama lapar, maka acara pertama ya makan bersama. Wedih..sedappp!
Usai makan-makan kurang lebih 1 jam acara yang ditunggu-tunggu nasehat dari
orang nomer satu di Al Hikmah ini mulai. Seluruh mata tertuju pada “Abah” ini
yang kaya pengalaman dalam urusan keumatan. Setelah memulai dengan sejarah
singkat siapa Sunan Ampel berikut
pokok-pokok petuah yang mengisi di hari bersejarah 1 Muharam di rumah Beliau.- Sunan Ampel adalah otak dari perjuangan perkembangan Islam melalui pendidikan di padepokannya.
- Pendirian sekolah Al Hikmah sebagai komitmen dakwah memperbaiki kualitas umat muslim.
- Sebagai guru dituntut akan keilmuannya dan keguruannya. Kalau guru berhenti-tidak terus-menerus meningkatkan kemampuannya- maka akan sirna! Tuntutan dimasa depan jauh lebih tinggi dibandingkan saat ini.
- Untuk meningkatkan kualitas umat dari kelompok umat (KW 3 & KW 2 ) ke kelompok umat Islam yang professional & peduli pada urusan umat butuh waktu 20 tahun.
Semoga pergantian tahun ini
menjadi awal hijrah kita semua meningkatkan kualitas diri yang lebih baik. Umat
ini menanti lulusan guru STKIP Al Hikmah yang mampu menjawab tantangan zaman
pada 20 tahun mendatang. Mari berbenah dengan tiada henti. Semoga Allah
memudahkan langkah-langkah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar