Masih
ingat kisah cerita Ibrahim dan Jadullah seorang anak keturunan Yahudi di
tulisan yang telah lewat? Betapa mulia praktek agama yang diamalkan dalam
kehidupan mereka berdua. Meskipun beda generasi yang cukup jauh namun cara
pewarisan beragama yang dituntunkan Ibrahim patut ditiru. Di tulisan berikut
ini sengaja saya ingatkan kembali bahwa apa yang kita dapatkan dalam pendidikan
agama sangat berpengaruh. Berpengaruh terhadap bagaimana kita menjalankan
ajaran itu dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, sekalipun beda
agama.
Tujuan beragama insyallah membangun peradaban di dunia
dengan penuh kasih sayang dalam rangka beribadah HANYA kepada Allah semata.
Bahagia di dunia dan bahagia di akherat. Peradaban yang dicontohkan Rasulullah
Saw, dimulai dari diri sendiri berakhlak baik, berlanjut ke keluarga, tetangga
dan masyarakat secara luas(berbangsa & bernegara). Pribadi Rasulullah-jauh
sebelum diangkat Rasul-mendapat gelar Al-Amin, orang yang terpercaya. Jujur!
Pribadi Beliau luhur baik di dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Ini yang
tidak bisa dibantah siapapun, bahkan musuh-musuh Beliau para al Kafirun dan al
Munafiqun. Lalu kalau orang baik koq dibenci juga oleh sebagian masyarakat
Quraisy? Perlu diketahui bahwa benci pada Rasulullah bukan kaitannya dengan
akhlak Beliau tapi ajakan untuk menyembah Allah semata. Sehingga Beliau dan
para sahabatnya dikejar-kejar dan dibunuh, agar tidak lagi menyebarkan agama
tauhid ini.
“Janganlah
Anda dibenci lantaran akhlak Anda tapi lantaran ketaatan Anda kepada-Nya”
Lihat QS.4.54
QS.83.29. Sesungguhnya orang-orang yang
berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang
beriman.
QS.84.30. Dan apabila orang-orang yang
beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan
matanya.
QS.61.9. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan
membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala
agama-agama meskipun orang musyrik membenci.
Membangun kedewasaan dalam beragama amatlah penting
baik dalam lingkup seagama maupun antar beda agama. Yang masing-masing pasti
mempunyai keyakinan akan kebenaran yang mereka tempuh. Walaupun dalam Islam khususnya
tidak menafikan untuk berdakwah mengajak orang lain mengikuti agama tauhid,
dienul Islam. Ada beberapa prinsip dan ketentuan dalam dakwah maupun
menjalankan agama.
Prinsip-prinsip
- Masuk Islam-menjadi muslim-tidak ada paksaan.2.256, 13.40 & 10.99
- Dakwah, mengajak mengikuti agama Allah menjadi kewajiban kaum beriman.21.92,16.125, 21.25 74.31, & 9.124
- Dakwah, kepada sesama muslim untuk meningkatkan iman & ketakwaan. Perbedaan dalam furu’iyah(cabang) BISA didiskusikan dengan saling menghormati dan menghargai BUKAN DIPERTENTANGKAN.28,87, 41.6, 10.41, 49.10, 2.103
- Tidak boleh beribadah mengikuti agama lain(=meyakini &mengamalkan).109.6
Aturan-aturan
- Mengajak untuk menjauhi kesyirikan dalam ibadah maupun muamalah.
- Menjauhi kekuatan fisik atau kekerasan dalam berdakwah.
- Tetap berpegang pada al-Qur’an dan sunnah Nabi sebagai rujukan.
- Menyerahkan semua upaya dan amal sholeh pada Allah tanpa menghakimi.
Renungan
ayat-ayat-Nya
QS.49.7.
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti
kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah
menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di
dalam hatimu serta menjadikan kamu benci
kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang
mengikuti jalan yang lurus,
QS.5.54.
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang
yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad
dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan
Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
48.29.
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu
lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406].
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
5. 56.
Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi
penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah[423]
itulah yang pasti menang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar