Keberadaan sebuah institusi sebaiknya karena suatu alasan. Alasan yang
bukan hanya ada untuk menambah jumlah.
Tapi tidak berkualitas dan tidak memiliki deferensi proses, produk dan servis. Beban
yang ditanggung akan besar. Terutama pada nama institusi atau kepercayaan dari
pengguna! Pembangunan institusi yang sudah terlanjur besar akan semakin komplek
dan sulit mencari ujung pangkalnya. Iklim organisasi semakin tidak kondusif dan
berat untuk melakukan perubahan. Banyak orang-orang yang sudah terlanjur merasa
nyaman pada kondisi demikian. Mereka biasanya telah memiliki budaya kerja yang
“dianggap cocok” untuk organisasinya.
Budaya
organisi yang sekarang sudah banyak dibangun dengan mencantumkan visi dan misi
organisasinya. Pencantuman dan penulisan visi dan misi akan membantu
stakeholder sadar akan dibawa kemana organisasinya. Meskipun ada 2 organisasi
yang sama-sama memiliki visi dan misi sama. Mereka tetap harus memiliki
deferensiasi, yang menjadi keunggulan masing-masing!
Hermawan
Kartajaya dalam buku berjudul “Grow with Character” menuliskan sub judul
Corporate Culture = Diferensiator di tingkat organisasi. Bahwa organisasi yang
ingin unggul maka harus memiliki budaya organisasi. Maka organisasi
bukan saja memiliki visi dan misi yang harus diketahui dari bawah sampai
jajaran tertinggi, tapi juga mampu menciptakan nilai-nilai organisasi. Dan
perilaku orang-orang dalam organisasi tersebut.
Nilai-nilai yang ada di pikiran dan perilaku orang-orang
yang terlihat di organisasi menjadikan corporate
culture. Budaya organisasi harus dijunjung bersama dan diyakini akan
membantu meraih kesuksesan. Contoh nilai-nilai yang dikembangkan adalah:
Kejujuran
Semua karyawan dapat diandalkan menjadi orang jujur. Produk
yang dihasilkan akan sesuai pesanan dan ketentuan. Akibatnya orang-orang akan
percaya produknya berkualitas.
Produk berkualitas akan mengangkat nama institusi atau organisasi. Organisasi yang telah memiliki produk
berkualitas dan dipercaya konsumen, maka akan menjadi kebutuhan(=pelanggan). Layanan
organisasi atau corporate sesuai
ekspektasi pelanggan menyebabkan loyalitas meningkat. Jadi jujur berarti
terjamin!
Keikhlasan
Hati
bertemu hati, lisan berbalas lisan! Apa yang dibangun organisasi bukan hanya di
ucapan saja. Namun muncul dari hati yang tulus untuk membantu, memberi dan
menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Berikutnya seluruh orang yang
berkepentingan dalam organisasi memantaskan diri bekerja karena Allah Swt.
apapun yang terjadi! Senyuman dan semangat tetap bekerja meraih visi dan misi
yang sudah ditetapkan.
Kehandalan
Organisasi
atau corporate masa depan harus handal. Sinonim handal adalah terpercaya, tumpuan,
dan kredibel. Kompeksitas persoalan yang dihadapi kedepan tidak mudah dan
sedikit. Kemampuan menyelesaikan tantangan ke depan menjadikan corporate
semakin handal. Sifat zaman di abad 21 adalah perubahan cepat, maka dibutuhkan
adaptasi yang cepat dalam melakukan perubahan. Ada nasehat dari tulisan majalah
di SCG bahwa untuk CHANGE diperlukan 3 C yaitu Clarity, Communication, and Consistence.
Clarity, Kejelasan arah yang akan diikuti karyawan
atau anggota organisasi member dampak focus dalam bertindak kearah mana
tujuannya.
Communication, Pemegang amanah harus mampu memberdayakan dan
melibatkan pihak-pihak internal dan eksternal melalui komunikasi yang baik.
Consistence, konsisten pada langkah yang diambil dalam
meraih tujuan menjadi penting. Sehingga dapat dievaluasi posisi organisasi ada
di titik mana! Ingat kisah lomba balap lari antara kelinci dan kura-kura.
Meskipun kelinci memiliki kemampuan yang jauh lebih hebat dibanding kura-kura,
tapi pemenangnya adalah kura-kura. Karena tidak konsisten!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar