Ada sebuah
nasehat dari seorang pengusaha besar, Pak Ci. Jadi pengusaha sungguhan atau
tetap bekerja pada orang lain, tapi punya jiwa pengusaha! Lho koq bisa? Semua dimulai
dari diri sendiri. Ketika ia karyawan ya berjiwa pengusaha, lebih-lebih ia benar-benar pengusaha ya haruslah total.
Banyak ujian dan kesulitan yang harus dihadapi. Tahan uji. Dan harus tetap maju
dengan pintar mencari peluang, mau ambil resiko, dan melibatkan orang lain.
Pintar mencari peluang, menjadi nomor satu dan sungguh
tidak mudah. Bila tidak ya seperti cerita berikut. Seorang Bos menyuruh
karyawannya untuk survei sepatu di suatu pulau. Ketika kembali ke kantor
karyawan bercerita kepada Bosnya.
Bos : “Bagaimana
hasil surveinya?”
Karyawan : “Wah
sulit Bos! Semua penduduk di pulau itu tidak satupun yang pakai sepatu.”
Bos : “Memangnya
kenapa?”
Karyawan : “Pasti
tidak akan laku jualan di sana!”
Bos : “O…
ya sudah.” (belum tahu peluang, batin
Bos)
Mau ambil resiko, menjadi jiwa yang kedua. Memang harus
disadari bahwa setiap pekerjaan pasti ada resikonya. Hanya orang sering ambil
resiko yang paling ringan atau tetap dalam zona nyaman. Padahal kesuksesan
terjadi karena kemampuan ambil resiko atau kemampuan problem solving. Para Nabi dan orang-orang beriman pastilah diuji
oleh Allah Swt.(QS.29.2)
“Apakah manusia itu mengira
bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman",
sedang mereka tidak diuji lagi?”
Ada sebuah cerita tentang sales yang menjual air mineral gelas di daerah
pegunungan. Saat menawarkan minuman- kala itu belum ada orang minum air mineral-diolok-olok
orang. Banyak yang mengejek kenapa menjual air putih di dalam kemasan gelas plastik,
padahal daerahnya air pegunungan yang melimpah lagi jernih. Dan biasa minum
pakai gelas kaca bukan plastik!
Bila para sales berputus asa
tidak melanjutkan menjual air mineral, tentu di daerah pegunungan tidak ada air
mineral yang terjual?!
Melibatkan
orang lain, orang yang berjiwa entrepreneur tidak takut melibatkan orang lain.
Kekuatiran akan salah, ditolak, dan dimarahi orang hendaklah dijauhi. Apa saja
yang menjadikan jalan menuju sukses dapat dilibatkan. Koneksi(jaringan), modal,
dan dukungan. Dalam buku karya Hermawan Kartajaya “Grow with Character The
Story” menulis subjudul “Karyawan bermental pengusaha, pengusaha berjiwa
karyawan”.
Disebutkan
karakter professional perlu diubah menjadi entrepreneur seperti skema dari John
Kao diberikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar