alQur’an Surat an-Nur(24).52
Dan
barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan
bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan.
alQur’an
Surat Ali ‘Imron(3).73
Dan janganlah kamu
percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan
(janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang
diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan
mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu." Katakanlah: "Sesungguhnya
karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui"
Akhir-akhir ini ramai warganet menanggapi kebijakan yang
diambil oleh salah satu gubernur di Indonesia, Anis Baswedan. Keputusannya yang
berpihak kepada ‘wong cilik’. Kata-kata wong cilik sering kali jadi
komoditi meraup untung- bukan Ary Untung lho ya..? - meraih jabatan. Bagi
orang-orang yang munafik memang ini cara jitu agar segala keinginannya
tercapai. Setelah tujuannya kesampaian, maka peduli amat pada semua pihak yang
telah berkontribusi(=pemilih-rakyat). Janji..biarlah tinggal janji memang gue
pikirin… Begitu kali yang ada di benaknya. Semoga tidak. Sadar bahwa jabatan
ada batasnya dan kelak akan dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya. Itu bagi yang
percaya…Tapi, bagi emak-emak yang menyebut akherat tidak ada ya tentu semaunya
sendiri.
Apa saja yang kita lakukan terdorong atas keinginan dan
tujuan yang akan dicapai.1 Dalam agama para ustadz dan kyai sering
menyampaikan bahwa sebelum melakukan sesuatu hendaknya berniat ikhlas2
karena lillahi ta’ala. Orang yang sudah berniat baik seperti itu tanpa
pengamanan dan pengawalan yang kuat bisa menyimpang dari niat awal. Manusia
makhluk yang lemah dibandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya. Untuk itulah
Allah membekali manusia dengan berbagai karunia, diantaranya akal dan agama.3
Bagi orang-orang yang beriman hati, ucapan dan perbuatan
merupakan bagian dari bangunan iman yang tidak dapat terpisahkan.5 Oleh karena itu, kaum yang beriman selalu
berusaha meningkatkan imannya. Dengan mengingat Allah hati akan bertambah kuat
dan baik imannya, sehingga penyakit hati hilang. Hati yang sehat menjadikan
ucapan yang keluar dari mulut juga baik, sehingga perbuatan yang diamalkan benar
dan diridloi-Nya.
Berbicara tentang keberpihakan harus diletakan pada posisi
yang benar. Untuk menilai apakah posisi kita- lebih-lebih pemimpin-dalam posisi
yang tepat maka perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan dan sikap berikut
ini:
1. Berpegang pada nilai-nilai agama(Tauhid)
Mendahulukan agama dari pada alasan lainnya(=urusan
dunia) karena keselamatan akherat jauh lebih penting.
2. Kemanusiaan
Urusan kehidupan dan kemanusiaan didahulukan tanpa
mempertimbangkan agama, suku dan ras.
3. Ilmu pengetahuan
Pengembangan SDM merupakan asset penting pembangunan
manusia. Ilmu yang berkembang akan meningkatkan peradaban seseorang ataupun
bangsa.
4. Akhlakul karimah
Mengedepankan akhlak dalam setiap berinteraksi kepada
siapa saja, bahkan kepada hewan dan tumbuhan.
5. Toleransi
Menjunjung tinggi nilai toleransi sebagai kemulyaan
beragama tanpa gangguan. Untukmu agamamu dan untukku agamaku.6
___________________________________________
1 Tarsidi,
Didi. (2008) MOTIVASI: Apa
yang mendorong orang berbuat sesuatu? http://d- tarsidi.blogspot.co.id
2 An-Nawawi,
Imam Matan Hadits Arba’in: Bab Niat
3 Saefurohman, Usep. (2010) Akal dan Agama https://usepsaefurohman.wordpress.com
4 Anoname , 2010 Al Qur’an Digital
5 https://muslim.or.id/14768-iman-keyakinan-ucapan-dan-amalan.html
6
Mawardi, Imam. (2017) Ceramah: Islam sebagai Solusi Peradaban