Adalah
hidup manusia ingin selalu diliputi rasa terpenuhi segala keinginannya. Baik
yang lahir maupun batin. Pemenuhan keinginan manusia tersebut bisa melalui
jalan yang lurus tapi berat tantangannya. Atau melalui jalan pintas cepat dapat
meskipun melanggar norma agama atau hukum Negara.
Seringkali keinginan yang begitu banyak dari manusia maunya tersalurkan
semua tanpa peduli apakah itu baik ataupun buruk. Bila keinginan manusia didasarkan
hawa nafsu maka seringkali cenderung pada hal-hal yang negative. Dua contoh kasus
atau peristiwa berikut dapat menjadi renungan dan pelajaran tentang manusia
Indonesia Apakah sudah tidak percaya pada Ketuhanan Yang Maha Esa?
Isu
LGBT
Akhir-akhir
ini begitu marak isu tentang LGBT bukan singkatan dari-yang tidak tepat ” Laki
Ganteng Bini Tiga”. Mereka-mereka yang mendukung isu ini ingin diakui keberadaanya.
Bahwa mereka adalah warga Indonesia, bebas berekpresi dan menuntut haknya
sebagai warga Negara yang orientasinya bukan mainstream alias LGBT. Bendera pelangi dikibar-kibarkan tanda minta
dukungan masyarakat dan pemerintah sebagaimana kehidupan di barat. Ada kelompok
yang mengaku Islam memberi komentar melalui pimpinannya atau pentolannya di
sosmed bahwa seharusnya umat Islam menghormati dan menerima LGBT karena umat
Islam memakai dan menyukai PC yang penciptanya adalah seorang gay. Memang PC computer
itu berkelamin? Kalau dia tahu beragama mustinya tidak menggunakan logika
demikian. Mengapa? Sekarang coba jawab saja siapa yang menciptakan listrik,
kereta api, pesawat, mobil, celana yang kita pakai? Tidak ada urusan dengan
masalah itu. Yang masalah kebodohan dalam beragumentasi dari pentolan JIL
tersebut. Dunia ini milik Allah SWT siapapun boleh memakai. Dan bila orang yang
memakai itu beriman dan dipakai untuk mendukung ibadah kepada-Nya akan mendapat
pahala. Demikian sebaliknya bila dipakai ke sesuatu yang merusak maka dosa
akibatnya. Untuk urusan hormat-menghormati Islam sudah mengatur seperti
menghormati tetangga siapun mereka baik seagama ataupun tidak. Demikian juga sebagai
warga Negara ya harus dihormati hak-haknya sebagai warga Negara. Urusan LGBT ya
harus diluruskan dan diperjelas kodratnya apakah dia itu laki-laki ataukah
perempuan. Untuk Indonesia atau orang timur memang berbeda dengan barat yang
nota bene menuntut kebebasan. Kebebasan =hawa nafsu. Dan hawa nafsu selalu
mengajak kepada kemaksiatan. Terjadinya kemaksiatan akan mendatangkan adzab.
Adzab yang datang tidak pandang bulu akan menimpa semua orang, maka kemaksiatan
haruslah dicegah!
Isu
Korupsi
Meskipun
ini isu yang sudah berlangsung lama hingga saat ini, tapi bisa dipakai contoh
dalam topik tulisan kali ini. Dari banyak para koruptor yang ditangkap dan
diputuskan bersalah adalah orang berpendidikan dan bukan orang miskin.
Indonesia yang warganya mayoritas beragama tapi bukan agamanya yang menjadi
solusi memecahkan persoalan hidupnya, tapi nafsu yang berbicara. Gaya hidup dan
tuntutan keinginan yang sebenarnya mampu direm karena nota bene mereka orang
berpendidikan dan bahkan penegak hukum terlibat menumpuk harta secara illegal.
Menjadi abdi Negara mustinya harus siap dengan gaji yang sudah menjadi standar
yang harus diterima setiap bulannya. Jika ingin mendapat pendapatan yang besar
maka menjadi pengusaha adalah jalannya. Bukan mengambil uang anggaran rakyat
untuk kepentingan diri sendiri. Sebenarnya hidup sederhana menjadi satu solusi
tapi memang berat. Pejabat koq sederhana! Lalu apa gunanya menjabat kalau tidak
semakin bertambah keuntungannya. Rugi! Sikap dan perilaku demikian adalah
godaan yang harus diperangi dari masing-masing orang yang menjabat. Karena
jabatan adalah amanat yang harus ditunaikan dengan mengabaikan keuntungan atau
kekayaan yang bisa didapat. Mustinya yang menjadi sikap yang harus ada adalah
komitmen tidak mengambil keuntungan sedikitpun yang bukan haknya. Jika tidak
berarti dia telah memperturutkan hawa nafsu yang sifatnya tidak pernah puas.
Allah
mengingatkan tentang mempeerturutkan hawa nafsu.
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang
diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang”.Qs.12.53
“ Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan
(kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak
akan ditolong”.Qs.2.86
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. QS.2.208
Tidak ada komentar:
Posting Komentar