2.Pembelajar
Guru disamping memiliki karakter proaktif, yang
kedua harus mempunyai karakter pembelajar. Ada gurauan yang mengelitik hati
tentang beda guru dengan siswa adalah hanya
beda semalam saja. Apa itu? Guru tahu yang diajarkan karena membaca lebih
dahulu, saat malam hari saja. Bila siswa cerdas pasti banyak guru yang
tertinggal dengan siswa mau belajar banyak dan belajar tahu lebih dulu. Guru
yang hanya memiliki bekal semalam tidaklah cukup untuk mengembangkan
pembelajaran yang PAKEM. Amat diperlukan guru-guru yang berkarakter pembelajar.
Yang tiada henti untuk meningkatkan diri sehingga pengaruhnya sangat signifikan
pada pembelajaran di kelas. Ada beberapa nasehat yang dapat disampaikan di tulisan
ini agar dapat dicoba untuk dilakukan para guru menjadi guru berkarakter
pembelajar.
Suka membaca buku
Guru yang berperan sebagai
pengajar tidak akan mungkin memiliki pengetahuan yang luas dan ide yang banyak
tanpa ditunjang membaca buku. Mulai buku yang utama sesuai bidang tugasnya ,
buku penunjang dan buku-buku inspiratif.
Untuk membaca buku sebaiknya guru membiasakan setidaknya 2 buku dalam
seminggu.
Untuk “membaca” dalam arti yang
lebih luas guru juga perlu update informasi apa sja yang terjadi di lingkungan
sekitar atau di masyarakat.
Suka bertanya
Guru yang “banyak bertanya” bukan
seperti kaum Bani Israil lho… maksudnya adalah bila tidak tahu dan ingin tahu
lebih dalam(banyak) maka bertanya menjadi jalan untuk dilakukan. Bertanya pada
sumber-sumber ilmu seperti para pakar, praktisi yang ahli dan sumber-sumber
belajar lainnya. Dan apabila ada kesulitan yang dihadapi maka bertanya “bagaimana
sebaiknya?” “bagaimana cara menyelesaikannya?” adalah cara menambah pengetahuan
dan keterampilan hidup dan perannya.
Suka berlatih
Guru akan bertambah tingkat
keterampilannya bila sungguh-sungguh melatih dirinya menjadi lebih baik. Diantara
keterampilan yang perlu dilatih adalah menulis dan berbicara. Pertama , keterampilan
menulis merupakan bagian keterampilan yang perlu untuk terus dilatih hingga
mahir. Guru yang memiliki keterampilan menulis adalah guru hebat. Demikian juga
yang kedua keterampilan berbicara. Bagaimana guru mampu men-drive siswa atau orang-orang sekitarnya
menjadi lebih baik seperti dirinya?
Suka mengevaluasi diri
Guru juga manusia. Tempat salah
dan lupa juga. Namun, tidak perlu dibiarkan untuk dipermaklumi. Semangat untuk intropeksi
dan menutup kekurangan diri dengan mengubah sikap dan perilaku yang lebih
produktif, seperti terus belajar, ikut seminar, training dan bertanya
kekurangan pada teman sejawat dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar