Banyak faktor yang dapat menyebabkan penyakit, namun saya
memiliki sedikit saran untuk mengatasinya. Orang modern mengalami semua jenis
penyakit. Padahal masa-masa kecil saya tidak sebanyak saat ini. Dunia berubah!
Berubah baik atau buruk? Ya kita semua sama-sama bisa merasakan. Sebagian
diakibatkan karena fisiologis, psikologis, dan bahkan disebabkan faktor
lingkungan. Tak peduli seberapa ahli seorang dokter dan seberapa banyak
penyakit yang telah disembuhkan, dia selalu mendapatkan pasien yang tampaknya
menderita penyakit misterius, penyakit yang tidak dapat didiagnosa dokter. Ini
namanya Allah menguji dibalik penyakit tersebut. Hikmahnya manusia tidak boleh sombong, karena
ada Dzat yang lebih Kuasa dan lebih Tahu.
Lalu bagaimana? Apa menyerah begitu saja, tentu tidak! Dalam
situasi semacam itu, seorang dokter akan merasa seperti berada di sebuah gunung
berkabut. Tetapi harus tetap ikhtiar mencari cara bagaimana mengatasinya. Ambil
contoh yang dilakukan seorang dokter pengobatan ini, meski berulang kali
memeriksa meridian pasien, menerapkan akupunktur, mengganti resep, dan mencoba
berbagai macam metode, kesehatan pasien masih ada kemungkinan tidak membaik
atau bahkan memburuk setelah beberapa hari dan minggu. Takdir memang bukan
berada pada sang dokter, tapi usaha untuk pasien sembuh berada pada dokter.
Dihadapkan pada pasien semacam itu, dokter terus
bertanya-tanya, apa lagi yang dapat dia lakukan. Dia merasa tak berdaya dan
mengharapkan resep lain yang dapat dicoba. Menghadapi situasi semacam itu,
dokter menyadari bahwa pengalaman, pengetahuan, dan seluruh masa hidupnya untuk
mengeksplorasi misteri tak terbatas dari alam dan kehidupan asal pada akhirnya
menjadi tugas yang tidak dapat diselesaikan.
Kita bisa belajar dari puisi Tao berikut:
“Hanya ketika seseorang
mengalami masalah, dia baru menyadari sudah terlambat untuk belajar Tao.
Hanya ketika seseorang jatuh sakit, dia menyesal tidak menjaga kesehatan dengan
baik.” Ini adalah dua baris puisi yang ditulis Lu You (1125 - 1210 M), seorang
penyair ternama dari Dinasti Song.
Ternyata masyarakat
Tiongkok kuno mempunyai pengalaman tentang metode berbeda yang digunakan dalam
menjaga kesehatannya. Menurut buku teks kuno, terdapat 3.600 kategori metode
menjaga kesehatan di Sekolah Tao, yang masing-masing kategori berisi lebih dari
10 ribu metode khusus. Itulah mengapa masyarakat Tiongkok kuno memiliki pengetahuan yang mendalam
tentang bagaimana menjaga kesehatan dengan baik, sementara orang modern tidak
mengetahui bahkan saat mengonsumsi suplemen nutrisi atau cara lain untuk
menyeimbangkan fungsi organ mereka sendiri.
Mengapa dokter tidak bisa menemukan metode yang bermanfaat
bagi setiap pasien pada tingkat mendasar dan memungkinkan setiap pasien agar
mendapatkan kesehatan yang baik?
Ketika menyarankan menjaga kesehatan dengan baik, orang-orang
saat ini biasanya langsung berpikir alternative
atau konsumsi suplemen nutrisi, minum obat herbal, atau berolahraga seperti
mendaki, bersepeda dan sebagainya. Tapi bagaimana dengan mereka yang tidak
mampu membeli ramuan-ramuan dan tidak
mempunyai waktu untuk berolahraga? Selain itu, sebagai manusia bukankah kita
akan tetap sakit? Inilah namanya proses alami kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Menuju suatu titik yaitu akhir kehidupan.
Sebagai contoh, mari kita asumsikan usia tertua seseorang
adalah 100 tahun. Bahkan jika seseorang cukup beruntung untuk hidup hingga usia
100 tahun, dia menghabiskan hampir setengah dari hidupnya sebagai anak atau
sebagai orang tua. Kebanyakan orang, lebih
dari setengah waktu yang tersisa dihabiskan untuk tidur malam atau bekerja
keras untuk mendapatkan sesuap nasi. Lalu kapan saat ibadahnya untuk kesehatan
ruhani?
Setelah dikurangi waktu yang menderita akibat sakit,
menderita karena gejolak emosional, berjuang karena menghadapi bencana alam
atau bencana akibat manusia, atau melalui berbagai macam penderitaan hidup
lainnya, rata-rata orang mungkin hanya memiliki beberapa lusin hari dalam
seluruh kehidupan dewasanya untuk merasa benar-benar santai, bahagia dan tidak
membawa beban atau sakit apapun.
Sebagai orang beriman pada Pencipta langit dan bumi. Semua
yang manusia lakukan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan. Ingat bahwa hidup mereka pendek dan tidak kekal.
Mereka berusaha untuk tidak melanggar hukum dasar alam semesta, sunnatullah.
Apa prinsip dasar mereka untuk menjaga kesehatan dengan baik? Berlaku seimbang,
tidak berlebih-lebihan. Tetap menjaga akhlak/moralitas tinggi karena Ilahi.
Jangan sampai fisik sakit mempengaruhi ruhani sakit. Yang paling berbahaya
adalah ruhani yang sakit.
Jika dokter hanya mengobati pasiennya pada tingkat dangkal
dengan merawat kepala ketika pasien mengatakan kepalanya sakit dan mengobati
kaki ketika pasien mengatakan kakinya sakit, mereka tidak dapat mengobati
penyakit hingga ke akarnya. Jika dokter tidak mengatakan pada pasiennya bahwa
menetapkan moralitas tinggi adalah cara mendasar untuk mengobati penyakit
seseorang, obat modern tidak akan pernah dapat mengejar ketinggalannya saat
penyakit baru berkembang, dan dokter akan merasa tak berdaya ketika mereka
tidak dapat berbuat banyak.
Konsep Islam dalam menjaga kesehatan ternyata selaras dengan
pepatah Tiongkok kuno mengatakan,
“Menjaga moralitas seseorang sama pentingnya dengan menjaga kesehatan
seseorang.” Ini menunjukkan bahwa hanya ketika seseorang memegang prinsip
moralitas tinggi dalam hatinya, dia bisa menjadi orang yang benar-benar tahu
bagaimana menjaga kesehatannya dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar