Kiat Menjadi Pribadi
yang Unggul
Pada tulisan ini saya akan kutipkan materi dari pelatihan
Mahasiswa STKIP Al Hikmah, Minggu, 27 Desember 2015.
Untuk menjadi pribadi yang unggul ada 4 jurus yang dapat
dilakukan.
Jurus 1
Pro-Aktif:
Apakah yang dimaksud dengan Pro-Aktif?
sikap proaktif selalu memiliki visi ke depan, memandang masa
depan dengan penuh optimisme, selalu aktif dan memikirkan apa yang dapat mereka
lakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.
http://mindsetbisnisonline.com/berpikir-proaktif/
http://mindsetbisnisonline.com/berpikir-proaktif/
Bukan Re-Aktif adalah sikap seseorang yang bereaksi negatif terhadap
lingkungannya. Sikap ini yang banyak menimbulkan mudharat.
- Punyakah Anda visi hidup? Jika tidak Anda lebih pada kepentingan sesaat.
- Sudah mantapkah Anda menatap masa depan? Jika belum mantap Anda selesaikan persoalan dengan cara pintas.
- Apakah Anda lebih sering mengusulkan & / bertindak? Jika tidak maka Anda lebih banyak pasif menunggu sesuatu terjadi.
- Sedikitkah waktu luang Anda? Jika tidak Anda lebih suka menganggur dibandingkan berusaha.
- Apakah kegiatan Anda mendukung masa depan? Jika tidak Anda tidak mau berusaha meraih cita-cita/mimpi masa depan.
- Apakah Anda tidak suka diam tanpa aktivitas? Jika tidak maka Anda kurang giat dan membiarkan peluang.
- Banyak ide dan banyak aktivitas?Jika tidak maka Anda miskin karya dan sulit berkembang.
- Apakah memberi solusi bukan sok aksi? Jika tidak maka Anda hanya pengikut bukan pelopor dan problem solver.
Dari delapan pertanyaan diatas dapat diketahui apakah
jawaban iya lebih banyak dari pada tidak. Jika iya lebih banyak berarti Anda lebih cenderung pro-aktif, demikian juga sebaliknya.
Dalam buku karya A.M.Lilik Agung berjudul”Kiat Menjadi
Supervisor Unggul” salah satu kiat menjadi pribadi unggul ya kemampuan
mengelola diri, yang di dalamnya adalah pro-aktif. Karena sebelum mampu
mengelola orang lain maka mengelola diri
haruslah sudah tuntas.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.QS.66.6
Ayat diatas mendahulukan diri-sendiri sebelum orang
lain(keluarga), meskipun kewajiban suami menjaga keluarganya jatuh ke jurang
neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar